This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 18 Februari 2012

Yamaha V-Ixion, Maksimalisasikan!


Yamaha V-ixion hadir dari pabriknya sudah macho dan sporty. Meskipun demikian, bagi Budi yang asli West Borneo ini masih belum puas. “Namun ingin sedikit ada ubahan. Agar semakin oke lagi performanya,” buka pria yang gemar main footsal ini. 

Bisa dimengerti, tampaknya Budi menginginkan ubahan yang tidak berlebihan. Jika dilihat dari modifnya, hanya ingin mempertegas image dasar gaya petarung jalanan yang sudah melekat pada kuda besi keluaran tahun 2008 ini. Makanya pilihan ubahan simple tapi mengena.

Johan Suy sang modifikator yang mendapatkan mandat untuk ubahan merespon baik apa yang diinginkan Budi. Apalagi Johan punggawa Platinum Motor yang sudah tersohor sebagai spesialisnya gaya petarung jalanan di Pontianak. Sehingga, proses pengerjaan berjalan lancar.

Dimulai dari pemasangan ban Swallow 100/70-17 untuk depan dan Swallow 120/70-17 buat belakang. Membalut erat pelek Rossi. Sedangkan kaki-kaki bawaan pabrik masih dipercaya untuk menopang bodi dan sang penyemplak untuk melahap jalanan aspal kota Borneo.

Ubahan lebih tertuju pada area cover bodi. Seperti terlihat pada desain tangki yang terbuat dari serat fiber hasil karyanya. “Tangki asli ditutup bodi buatan. Bentuknya menyesuaikan gaya yang merujuk street fighter. Pastinya menyisakan celah untuk posisi paha si pengendara,” bilang pria dari Jl. Putri Candramidi No. 64, Pontianak, Kalimantan Barat ini.

Sebagai modififikator spesialis street fighter. Semua ubahan masih bertahan menyesuaikan porsinya. Aksi ciamik pada desaign airoscop sebagai bukti. Bentuknya dibikin sedemikian rupa untuk menyiasati dimensi mesin yang terlihat ceking lantaran bentuk bodi yang melar. 
“Dari sononya, deltabox bawaan sudah sangat berperan besar mendongkrak performa Yamaha V-ixion. Mau dijadikan full fairing oke, mau dibikin gaya streetfighter pun sip. Minusnya, dimensi mesin jadi terlihat kecil. Toh itu bisa diakalin dengan membentuk cover penutup dapur pacu sekaligus airscoop,” papar pria berambut lurus ini.

Yang menarik, tidak menganut seremonial pemotongan rangka. “Menyesuaikan permintaan konsumen bro, ubahnya simpel tapi mengena. Tidak begitu banyak ubahan disana-sini, hanya pertegas gaya street fighter saja,” ujar modifikator yang akrab di sapa Bang Suy ini.

Mantab, jalanan kota Pontianak yang rawan macet dipagi dan sore hari kini siap dilalui tampilan baru V-ixion. “Bener banget bro, dengan ubahan yang ga ribet jadi mudah untuk menyelinap disaat macet,” girang Budi. 

DIUKIR TAPI EMPUK

Kreasi yang bisa diacungi jempol yaitu pada joknya. Masih dipertahankan agar bisa dinaiki boncenger. Tapi, kalau ditutup single seater sistem bongkar-pasang masih bikin repot. Untuk itu diakali dengan memaksimalkan jok standar.

Cara agar jok bagian belakang masih berfungsi namun tampilan menarik, busa bagian dalam jok diukir. Tentu ukirannya terletak pada busa yang ditutup kulit itu. 

Syiiippp!    (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Cakram depan: PSM 
Cakram belakang: Nissin 
Footstep: Yoshimura 
Cover Arm: Byson 
PM: 0813-4502-6690

Kawasaki Ninja 250, Motor Demo


Nama Chemonk Modified (CM) pastilah sudah tidak asing bagi komunitas Ninja. Sudah lama sekali modifikator satu ini memproduksi berbagai komponen khusus untuk motor keluaran Kawasaki. Baik yang 150 dan sekarang 250R.   

Seiring berkembangnya bisnis, tentunya produksinya juga bertambah. "Karena itu saya buat motor ini yang dijadikan demo sekaligus show bike semua produk yang baru dari kami," kata Andri  Irwan alias Chemonk.  

Sudah sangat umum, kalau sekarang ini zamannya modif dengan konsep bolt on. Datang, pesan, pasang dan jadilah tampilan yang baru. Begitu juga dengan Ninja ini. "Konsep bodi sangat baru karena gabungan dari beberapa konsep bodi motor gede," tambah pria berkaca mata ini. 

Misalnya buritan. "Bentuk lampunya terpengaruh Yamaha R6, tapi sisi kiri dan kanan dari Suzuki GSX," tambah modifikator yang mengandalkan bagan fiberglass untuk urusan pembuatan bodi.

Begitu juga untuk wilayah depan. Chemonk memastikan banyak ide baru yang diterapkan di motor ini. Bentuk fairing diambil dari Kawasaki ZX-6R. Tapi, ada cerita seru dan penuh kreatifitas untuk pembuatan lampu depan. 

"Lampu itu murni custom CM, menggunakan material dari Honda Vario Techno," tambah pria plontos ini. Head lamp ini sekarang sudah menggunakan projector. Tapi, bagian cover lampunya menggunakan dari skubek Honda tadi. 
"Caranya dengan membelah dua cover lampu Vario Techno tadi. Karena ternyata dengan seperti itu cocok dengan fairing ala ZX-6R ini," ungkapnya lagi.

Bagian lain yang menjadi produk unggulan CM adalah setang dan juga triple clamp alias segitiga. Baik yang atas maupun bawah. Semua bagian di wilayah kemudi sudah diganti. 

"Kalau boleh sedikit promosi, segitiga ini terbuat dari bahan aluminium billet khusus. Bisa menghilangkan efek getar saat ngebut," bebernya panjang-lebar sambil berpromosi.

Selain itu jika dibandingkan dengan produk yang sama dari merek lokal lainnya, produk yang diberi label CM Racing Guide ini lebih tebal sekitar 10 mm. 

Pada bagian tengah segitiga ini tertanam logo CM. "Itu dibuat khusus menggunakan karbon kevlar asli, sehingga setang ini selain kuat juga terlihat gaya," kata pemilik bengkel di Jl. Ashirot, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan ini. 

Ditunjang segala kelebihan ini, bisa jadi motor demo untuk menarik sponsor. Jika ada keramean pasti nongol. Kalau tidak,  semua variasi dicopot dan dibawa balap di Sentul. Itulah enaknya modif konsep bolt on, gampang bongkar pasangnya.    (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Pelek: Honda RS125
Ban depan : Battlax 120/60-17 
Ban belakang: Battlax 50/60-17
Sok belakang: RPMa
Setang: CM Racing Guide
Footstep: Yoshimura
Knalpot: R9 Titanium
CM: (021) 5349508 

Suzuki Smash Titan, Lincah di Dalam Kota


Aksi bore up di motor yang banyak diminati konsumen itu sudah biasa. Yang special di motor yang jarang dilakukan banyak orang. Selain harus cari komponen baru, mekanik pun tambah ilmu karena hasil karyanya beda.

Contoh di Suzuki Smash Titan lansiran 2010 milik Ricky Gunawan. Volume silinder Titan yang aslinya cuma 112 cc karena pakai diameter seher 51 mm dan stroke 55,2 mm, kini kapasitasnya didongkrak jadi 128,9 cc begitu ganti seher tanpa naik stroke.

“Seher diganti produk Kitaco diameter 54,5 mm. Seher merek ini biasa dipakai untuk Suzuki Shogun 125 (FL 125 SD) yang ingin oversize 100, sebab aslinya cuma 53,5 mm. Kebetulan juga pen piston Titan dan Shogun 125 FL sama-sama diameter 14 mm. Jadi, nggak terlalu repot,” ujar salah satu kru mekanik tim Suzuki Chia Felix itu.

Ricky melakukan bore up mesin di bengkel rekannya, ECO Design di Jl. Keramat Jaya, Gg 8 (samping Islamic Centre), Tanjung Priok, Jakarta Utara. Katanya blok silinder juga diganti. Untuk bore up menggunakan  silinder blok Shogun 125 FL yang ditanam di lubang crankcase.

“Alasan menggunakan blok Shogun FL supaya enggak repot ganti boring blok Titan. Enggak banyak ubahan di bagian atas, apalagi sampai papas lubang liner di crankcase. Enggak perlu itu karena memang sudah pas. Paling tinggal atur kompresi,” lanjut pria penuh canda ini.

Nah, seperti dibilang Ricky. Semudah-mudahnya blok silinder Shogun 125 FL ditanam ke crankcase Titan, tetap saja ada penyesuaian terutama untuk menentukan rasio kompresi. Apalagi eher Kitaco memiliki kepala cukup tinggi (high comp).
Makanya biar ubahan ruang bakar enggak bikin mesin cepat ngedrop dan tahan lama, Ricky bilang kepala seher dibikin mirip punya Shogun 110. Bagian atasnya rata, tapi di bagian lingkar tengahnya dibikin naik sekitar 0,5 mm tepatnya di tengah antara lubang payung klep in dan ex.

“Lalu kubah ruang bakar menyesuaikan seher. Juga pasang paking head asli Shogun 125 FL agar kompresi enggak terlalu tinggi dan enggak mentok head dan payung klep waktu seher langkah kompresi. Jadi, mesin tetap aman,” ingat Ricky yang mengaku pakai bensin Pertamax Plus itu.

Sipnya lagi, untuk mendapatkan tenaga bawah ke atas lebih besar, Suzuki Titan bore up 130 cc tak harus modif kem. Sebab komponen pengatur debit gas bakar masih karbu standar. Trus seting sekrup udara dan pilot-jet naik dari 15 jadi 17,5. Durasi kem in dan out standar sudah cukup mumpuni.

“Paling tinggal atur jarak celah klep sedikit lebih renggang. Buat pakai harian, celah klep diatur 0,04 mm untuk klep buang dan 0,05 mm buat klep masuk. Sedangkan lubangnya sedikit diporting sekitar 2,5 mm buat lubang in dan 1,8 mm buat lubang buang,” jelas Ricky yang mengaku tetap pakai knalpot standar.

Berhubung Titan dipakai harian juga boncengan, mesin bore up kudu sip diajak melenggang di jalan. Makanya gir reduksi dibikin enggak terlalu berat, lantaran jumlah mata gigi naik dari 14/36 jadi 15/40.

“Kalau pakai sendiri, top speed pernah tembus sampai 110 km/jam lebih. Tapi, berhubung bore up ini cuma untuk kejar akselerasi ringan, wajar enaknya dipakai pas jalan di dalam kota. Lebih terasa tenaganya,” ucap Ricky dengan bangga. Mantab!    (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
CDI: BRT Hyperband
Rantai: 415 SSS buat Suzuki
Busi: NGK HVX9
Ban: FDR MP57 ukuran 90/80
Pelek: Standar Excel 140/160

Yamaha Jupiter-Z, Bukan Oleh-Oleh


Sebagai tujuan wisata dan tempat berlibur nomor satu di Indoensia, Bali sudah tak terbantahkan lagi. Pusat wisata sudah pasti menumbuhkan berbagai tempat jajanan atau oleh-oleh. Salah satunya tulisan Krisna, seperti yang tertempel dengan jelas di bodi Jupiter-Z ini. 

 
Krisna adalah pusat jajanan oleh-oleh yang buka 24 jam. Tapi, bukan berarti motor ini oleh-oleh juga. Sebab bagi Kadek Agus Surya, ini adalah motor kebanggannya. "Kalau motor lain dengan aliran seperti ini tulisannya selalu produk luar negeri, saya pakai brand yang identik dengan Bali," katanya. 

Hal itu ditegaskannya dengan sebuah tulisan stiker yang cukup unik. BDM, Balinese Domestic Market. Stiker plesetan dari istilah JDM yang lebih dulu populer. Orang Bali memang terkenal dengan main plesetan-plesetan seperti ini.  

Selain stiker, motor juga dibuat lebih heboh dengan pemilihan variasi yang 'berani'. Berani disini dalam arti kata dalam bentuk dan warnanya. Misalnya saja sok belakang.

Peredam kejut ini berwarna gold. Lengkap dengan tabung tambahannya. Sedangkan pernya berwarna merah. Pastilah kombinasi warna seperti ini akan terlihat eye catching. 

Bagian ujung arm di belakang juga ditempeli semacam penutup. Warnanya juga merah. Secara harmonisasi, mengikuti warna per tadi. Ini rupayanya Kadek Agus ingin membuat motor ini meskipun terlihat heboh tapi warna yang dipakai tidak terlalu banyak. Cukup mempertahankan kontras antara kuning dan merah. 

Coba perhatikan warna kaliper, handgrip, footstep depan dan belakang sampai disc brake. Semuanya merah, sehingga harmonis. Tapi, tetap bukan oleh-oleh dari Bali lho!   (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban: Swallow 60/80-17
Sok: Combiz
Knalpot: Nobi
Footstep: Bungbon
CDI: BRT

Honda Scoopy, Ditolong Bajuri


Warga Jakarta atau mereka yang pernah ke Ibu Kota pasti tahu Bajaj. Bukan motor lho, tapi kendaraan umum beroda tiga. Bahkan pernah ada sitkomnya, Bajaj Bajuri. Masih ingat toh? Nah, Honda Scoopy ini punya hubungan sangat dekat dengan kendaraan suaminya Oneng ini. 

Bahkan, Antonius Chandra dari Ton's Chrome (TC) yang mengerjakan Scoopy ini merasa sangat tertolong oleh Bajaj. Karena komponen dari angkutan yang identik dengan warna oranye itulah yang menjadi pilar utama berhasilnya proyek modifikasi ini. 

"Untuk menggerakan roda belakang, menggunakan gardan dari Bajaj itu," kata Anton. Dan pastinya ada beberapa alasan sehingga dia memilih gardan ini.

Alasan pertama adalah karena dimensinya yang kecil. "Karena untuk skubek seperti Scoopy akan terlihat aneh jika pakai gardan mobil. Bisa merusak harmonisasi," lanjutnya. 

Selain karena ukuran, gardan ini juga simpel cara kerjanya. Bahkan untuk spare part juga relatif gampang. Sebab memang populasinya masih banyak. Tapi, gosipnya mau dihapuskan dan diganti Bajaj model baru, lho. 

Untuk sistem kerja gerak dua roda di belakang ini, Anton tetap mempertahankan CVT Scoopy. "Tapi, ditambahkan dengan penggunaan gir, artinya semacam transfer gir gitu lah," kata pria asal Palembang, Sumatera Selatan ini.

Jadi, dari CVT ke gir depan, kemudian sproket depan disambungkan dengan rantai ke gir belakang. Barulah gir belakang ini yang menggerakkan gardan. Untuk pilihan gir ini pun Anton harus melakukan beberapa kali percobaan. 

"Akhirnya dipilih gir standarnya Yamaha RX-King, karena dimensinya pas dan juga cukup mumpuni untuk menggerakan motor," kata pemilik bengkel di Jl. Ciputat Raya No. 20A, Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Untuk suspensinya dipilih sok variasi untuk Mio. Hal itu karena dengan konstruksi seperti ini sebaiknya gunakan sok belakang yang agak keras. "Berbahaya jika terlalu empuk, motor bisa terguling saat belok," tambahnya. 

Oh ya, untuk kedua posisi roda belakang, sekarang sebenarnya sudah mundur sekitar 10 cm dibandingkan  as roda awal Scoopy. Sedangkan jarak lebar bagian belakang atau jarak antar roda belakang sekarang itu adalah 70 cm.

Untuk seluruh bodinya dibuat menggunakan fiber supaya enteng.

PELEK CUSTOM
Sudah sejak lama TC terkenal sebagai salah  satu builder yang bisa membuat pelek-pelek unik. Hal itu karena Anton mempunyai alat dan juga skill yang cukup. Ini kali coba perhatikan kedua pelek di belakang. 

Sekilas terlihat ringkih karena hanya terdiri dari 3 palang dengan bentuk kurus. Tapi, Anton menjamin pelek buatannya ini kuat dan safety. "Saya mendesainnya dengan segala perhitungan, begitu juga material yang digunakan," kata pria bertubuh kurus ini. 

Untuk ketiga palangnya tadi, Anton menggunakan besi ketebalan 10 mm. Desain seperti ini juga untuk memperlihatkan bahwa semua roda sudah dilengkapi disc brake. "Aman dan sekaligus gaya," tutupnya. Ukuran pelek belakang ini adalah 4x14 inci.    (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Pelek belakang: Custom 4x14 inci
Ban belakang: Swallow 140/60-14
Sok belakang: Mio
Knalpot: Custom
TC: (021) 7392471